kekaisaran Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia

Amsal 15:1
"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."
Renungan:
Pada tanggal 28 Juli 1914, kekaisaran Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia sebagai pembalasan terhadap pembunuhan Adipati Frans Ferdinand dan istrinya, Sophie. Hanya dalam waktu 90 hari negara-negara Eropa lainnya telah melibatkan diri dan mengambil sikap memihak demi menjunjung aliansi militer mereka. Satu peristiwa tunggal akhirnya memicu pecahnya Perang Dunia I.
Perang memang merupakan tragedi besar yang menggemparkan.
Tetapi hal besar tersebut pada mulanya hanya diakibatkan oleh sejumlah kecil kata-kata yang penuh kebencian. Yakobus menulis, "Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." Kunci untuk mengindari konflik lisan dapat ditemukan dalam kitab Amsal: "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah."
Sebuah ucapan yang sederhana dapat memulai besar. Ketika oleh anugerah Allah kita memilih untuk tidak membalas dengan kata-kata, sikap kita itu menghormati Yesus. Ketika Yesus dilecehkan dan dihina,  Dia sedang menggenapi nubuat nabi Yesaya, "Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutNya."
  Amsal mendorong kita untuk mengucapkan kebenaran dan mengusahakan perdamaian melalui perkataan kita. "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, ...dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya." Sudahkah kita melakukannya? Tuhan memberkati.
Doa:
Yesus, jadikanlah aku pembawa cinta kasih saat terjadi kebencian. Jangan biarkan hatiku tersulut oleh kebencian yang pada akhirnya membawa malapetaka dalam hidupku. Amin.
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
kekaisaran Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia