KEBENARAN IMAN DALAM ORANG-ORANG PERCAYA DIRI SENDIRI KONSISTENSI DARI SIKAP ITU SEBAGAI PENGIKUT YESUS YANG SETIA

KEBENARAN IMAN DALAM ORANG-ORANG PERCAYA DIRI SENDIRI
KONSISTENSI DARI SIKAP ITU SEBAGAI PENGIKUT YESUS YANG SETIA - Berbagai aturan diterapkan oleh Susanna Wesley kepada 10 (dari 19) anak-anak untuk mengenal Tuhan sejak mereka masih muda.

 Dia ingin membentuk mereka untuk menjadi pengikut Kristus yang setia. Sikap Susanna yang konsisten itu manis.

Dia menjadi seorang ibu yang mengubah dunia melalui kepatuhan hidup anak-anaknya. Jejak imannya dapat ditemukan di John dan Charles Wesley, para pemimpin reformasi gereja di Inggris yang melahirkan gereja Methodist.

Jejak iman pengikut Kristus dapat dilihat dari kepatuhannya. Ketaatan adalah bukti konsistensinya dalam menjalankan rencana Tuhan. Yesus juga membuktikan konsistensinya melalui kepatuhannya pada kehendak dan rencana Bapa (Yohanes 4:34) dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya (ayat 4). Bahkan, Dia taat sampai mati di kayu salib (Flp. 2: 8).

Ketaatan Yesus adalah jejak iman yang tersisa bagi orang percaya. Jejak menuntut tindakan kepatuhan untuk melakukan segalanya seperti yang Dia lakukan saat berada di dunia. Ketika Yesus menaati Bapa-Nya, hanya tindakan kepatuhan yang dapat membuat orang lain percaya kepada Yesus.

Tanpa kepatuhan, jejak kekristenan tidak akan pernah ada sampai sekarang. Ketaatan pada Amanat Agung telah meninggalkan jejak iman kepada para pengikut Kristus. Susanna juga membuktikan konsistensi kepatuhannya sebagai pengikut Kristus dengan meninggalkan jejak iman pada anak-anaknya.
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url