TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya

Mazmur 28:7 
"TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya."
Renungan:
  Sekelompok ahli botani (ahli tumbuh-tumbuhan) sedang mencari bunga langka di puncak gunung. Pekerjaan itu sangat berbahaya, maka mereka memanggil seorang anak penggembala laki-laki yang mengenal area tempat tersebut dengan menawarkan beberapa koin emas kepadanya jika ia mau memanjat turun dengan tali ke tepi jurang untuk memetik bunga langka tersebut.   Anak itu tahu bahwa hal tersebut sangat berbahaya, selain itu ia harus mempertaruhkan nyawanya di tangan orang-orang asing yang akan memegangi tali penyelamat yang mengikat tubuhnya.
Tiba-tiba anak tersebut meninggalkan para ahli botani tersebut dan kemudian kembali dengan menggandeng tangan ayahnya. Anak tersebut kemudian berkata kepada, "Anda bisa mengikatkan tali di bawah lengan saya sekarang. Saya akan pergi ke ngarai itu, tetapi biarkan ayah saya yang memegang tali ini."  Terhadap siapakah kita memercayakan kehidupan kita saat ini? Pertanyaannya bukanlah apakah ada di antara kita yang memiliki iman atau tidak. Pertanyaannya adalah pada apa atau pada siapa kita meletakkan iman kita. Kita perlu memahami siapa yang menciptakan kita. Ketika kita  mengetahui lebih dalam tentang Dia, maka kita tidak perlu khawatir ketika kita menggantungkan hidup kita seutuhnya di dalam Kristus. Tuhan memberkati.
Doa:
Yesus, tambahkanlah imanku padaMu agar aku semakin menggandalkan Engkau dalam setiap suka dan duka hidupku. Jangan biarkan imanku goyah karena badai kehidupan yang melanda hidupku, tetapi biarlah aku semakin percaya bahwa Engkau lebih besar dari badai kehidupanku. Amin.
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya