Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah

Pengkhotbah 4:6 "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."
Renungan:
  Dalam kehidupan ini, kita bagaikan rombongan yang hendak mendaki puncak gunung. Kita berusaha untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan. Ada yang sedang berusaha untuk berhasil di dalam usaha, bisnis atau karier, pelayanan dan studi. Bahkan ada yang berusaha menjadi orang tua atau menantu yang baik. Tidak jarang kita sampai di titik kegelapan, di mana kita tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk bisa mencapai keberhasilan tersebut. Sepertinya kita sudah mencari jalan keluar, tetapi tetap saja kita berada pada posisi yang tidak berubah. Kadang-kadang ada orang yang mencoba memimpin kita, tetapi justru orang itu memberi jalan yang salah sehingga kita semakin terpuruk. 

  Ingat, berhenti dan berkemahlah! Jangan kita tergesa-gesa dan nekat bertindak di tengah ketidaktahuan kita tentang jalan mana yang harus kita tempuh. Itu bisa membuat kita celaka. Kita membutuhkan Tuhan dan ketenangan. Ini bukan sikap pasif. Ada 3 alasan mengapa seseorang harus diam dan menantikan Tuhan. Pertama karena ia sadar bahwa apa yang dia miliki tidak sanggup menolongnya. Kedua, justru ini merupakan wujud keyakinan kepada Tuhan dan pengharapan akan pertolonganNya. Ketiga, ini adalah wujud kesabaran untuk menunggu jalan atau cara yang akan diberikan Tuhan sehingga dia bisa bertindak tepat.
  Mari tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang punya Tuhan yang hidup. Menjadi tenang, berdiam diri dan menantikan Tuhan berkarya. Tuhan memberkati.
 
Doa:
Yesus, beri aku kesanggupan untuk tetap tenang dan menanti-nantikan pertolonganMu, sehingga aku tidak bertindak nekat yang bisa membuat aku semakin terjerumus di dalam kesulitanku. Amin.
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah